Aku bunga liar yang tumbuh di antara ilalang dan semak belukar
Yang tak berani berharap mentari membiaskan cahayanya ke daun beluduku
Tak berani meminta bening embun meneteskan ke kepala masjuwitaku
Dan tak berani memohon sinar rembulan menoleh ke kelopakku
Aku tak berpesona dalam kembang
Aku juga tak beraroma dalam keharuman
Di tepi jalan tempat orang berlalu lalang aku selalu merunduk
Pasi di kelopakku merenggut percaya diriku
Layu di tangakaiku merampas kehormatanku
Renta di mahkotaku menebas asaku
Diam- diam sepasang mata memandang ke tepi
Diulurkannya tangan
Kelopakku disentuh
Seketika warnaku makin pasi penuh kapas
Tangakaiku merapat dengan bumi
Samar samar masih kudengar suara berbisik :" Maukah kau menghiasi jambangan taman hatiku?"
Kelu rasaku...
Dan aku hanya mampu menjawab tanpa suara"Aku hanya bunga yang hampir layu,termakan usia, TAK AKAN PERNAH PANTAS menghiasi jambangan istana hatimu....."
Jawabanku seiring dengan hembusan bayu yang menggugurkan seluruh kelopak-kelopakku
Yang tak berani berharap mentari membiaskan cahayanya ke daun beluduku
Tak berani meminta bening embun meneteskan ke kepala masjuwitaku
Dan tak berani memohon sinar rembulan menoleh ke kelopakku
Aku tak berpesona dalam kembang
Di tepi jalan tempat orang berlalu lalang aku selalu merunduk
Pasi di kelopakku merenggut percaya diriku
Layu di tangakaiku merampas kehormatanku
Renta di mahkotaku menebas asaku
Diam- diam sepasang mata memandang ke tepi
Diulurkannya tangan
Kelopakku disentuh
Seketika warnaku makin pasi penuh kapas
Tangakaiku merapat dengan bumi
Samar samar masih kudengar suara berbisik :" Maukah kau menghiasi jambangan taman hatiku?"
Kelu rasaku...
Dan aku hanya mampu menjawab tanpa suara"Aku hanya bunga yang hampir layu,termakan usia, TAK AKAN PERNAH PANTAS menghiasi jambangan istana hatimu....."
Jawabanku seiring dengan hembusan bayu yang menggugurkan seluruh kelopak-kelopakku
0 komentar:
Post a Comment