kian mengapung jasadku dipersemaian kabut kabut pekat malamku,
sendi sendiku pun semakin sesak lelah,buai indah bayangmu
menghujam hebat hingga t'mampu kutuai dalam asaku
berpedar seluruh alam
riuh
sambut ruh ruh berterbangan
menghantar jiwa jiwa yg hilang diperaduan senja silam
kuterawang gemulai bintang menari keriangan
mengitip ruh ruh yg penuh tawa hapus masa kelam
sang rembulan pun tampak kegirangan mendengar kalam sejuk para pujangga bersautan
Saat ini ku hanya bisa diam ,
Bisu sebisunya ,bibir tak mampu berucap sepatah kata.
Karna sang pemuja telah hadir sejukakan hati yg gersang . .
Terpaku dalam kabut buram ,
Tak mau tuli ku dibuatnya ,
Karna kidung yg ia nyanyikan HAPUS kepenatan . .
Wahai pujangga, syair yg kau cipta sungguh elok nian , hingga ku terbuai dalam lamunan ,teruslah hiasi kanvas malamku,ku ingin bersolek dhadapmu meski tak secantik rias rona wajahmu
aku PEMUJAMU . . :)
sendi sendiku pun semakin sesak lelah,buai indah bayangmu
menghujam hebat hingga t'mampu kutuai dalam asaku
berpedar seluruh alam
riuh
sambut ruh ruh berterbangan
menghantar jiwa jiwa yg hilang diperaduan senja silam
kuterawang gemulai bintang menari keriangan
mengitip ruh ruh yg penuh tawa hapus masa kelam
sang rembulan pun tampak kegirangan mendengar kalam sejuk para pujangga bersautan
Saat ini ku hanya bisa diam ,
Bisu sebisunya ,bibir tak mampu berucap sepatah kata.
Karna sang pemuja telah hadir sejukakan hati yg gersang . .
Terpaku dalam kabut buram ,
Tak mau tuli ku dibuatnya ,
Karna kidung yg ia nyanyikan HAPUS kepenatan . .
Wahai pujangga, syair yg kau cipta sungguh elok nian , hingga ku terbuai dalam lamunan ,teruslah hiasi kanvas malamku,ku ingin bersolek dhadapmu meski tak secantik rias rona wajahmu
aku PEMUJAMU . . :)
0 komentar:
Post a Comment