Wahai Penyembuh Lara...
Aku menemuimu meminta welasmu
Karena luka aku begitu kerdil dihadapanmu
Aku begitu hitam hingga tak ada yang peduli
Gairah cintapun telah melupakan aku
Aku tersudut dibalik rombongan awan
Hingga ranjang pengantinpun tak layak jadi pembaringanku
Mendekatlah hay Pembangkit Sukma...
Ulurkan tanganmu yang mulia
Tak perlu kau takut dengan hantu kematian yang akan mendekati kepicikanmu
Engkau tak perlu gemetar dengan sembilu yang menancap di dadaku
Karena wujudku terlalu lemah
Bagai burung yang patah sayapnya
Tak mampu menahan terangnya matahari
Kemarilah hay Pelipur Lara...
Sembuhkan lukaku
Obati laraku
Rawatlah hatiku
Bangkitkan gairahku
Agar kabut di benakku memudar
Dan aku dapat menikmati kesenangan dan kemanisan hidup

Aku menemuimu meminta welasmu
Karena luka aku begitu kerdil dihadapanmu
Aku begitu hitam hingga tak ada yang peduli
Gairah cintapun telah melupakan aku
Aku tersudut dibalik rombongan awan
Hingga ranjang pengantinpun tak layak jadi pembaringanku
Mendekatlah hay Pembangkit Sukma...
Ulurkan tanganmu yang mulia
Tak perlu kau takut dengan hantu kematian yang akan mendekati kepicikanmu
Engkau tak perlu gemetar dengan sembilu yang menancap di dadaku
Karena wujudku terlalu lemah
Bagai burung yang patah sayapnya
Tak mampu menahan terangnya matahari
Kemarilah hay Pelipur Lara...
Sembuhkan lukaku
Obati laraku
Rawatlah hatiku
Bangkitkan gairahku
Agar kabut di benakku memudar
Dan aku dapat menikmati kesenangan dan kemanisan hidup
0 komentar:
Post a Comment