wanita sederhana yang punya cinta sederhana

Sunday, August 14, 2011

PRAHARA

Di Ujung musim kemarau
Berdua kita berdiri di atas prahara
Di balik ranggas pohon-pohon kering
Sambil menyanyikan langgam duka
Angin bertiup tiada sejuk
Merontokkan daun-daun cemara
Di balik dahan dan ranting
Kita menyanyikan luka
Rintihan merahpun tergenang
Hari ini jalanan berselimut kabut
Muka kita penuh kapas
Putih
Lalu mengembun
Kembali kita menyanyikan luka
Sambil menitikkan airmata
Merana.....
Merana.....
Mengibarkan prahara
Bencana apalagi yang akan mengguyur hati kta?
Berapa banyak lagi airmata yang tumpah dari mata kita?
Ya Allah..... kami merintih
Lihatlah hati kami menderita penuh luka
Bencana....
Bencana....
Kami merana.....





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : PRAHARA

1 komentar:

  1. takobhalallohumikum minal wamikum takhobalohu yakarim laumikum ya karim,,,
    minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin

    senja mendekap waktu,,
    meminang kemenangan
    bermahar kesucian
    dari jiwa jiwa yang haus
    setelah semusim berkelana
    dalam sahara mencari makna
    fitrah mungkin belum sempurna
    setelah
    ribuan butiran debu dari gumpalan dosa
    menyolek ucap,sikap,laku dan nafsu

    lewat aksara,,
    menjadi duta dari jemari ku
    yang memintal rasa dan lembar permohonan
    dari khilaf yang pernah tersandang
    semoga maaf sahabat berikan
    ,,,,ariecrutz

    ReplyDelete